kayu merupakan bahan mutlak dalam suatu bangunan. Ada banyak bagaimana cara menghemat kayu mengingat kebutuhan kayu dalam bangunan pasti banyak, So, CHECK THIS OUT!
Sebagai salah satu langkah untuk mengurangi
penggunaan kayu adalah dengan menghemat kayu itu sendiri. Berdasarkan
pengalaman, langkah penghematan dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai
berikut:
A. Perencanaan Bekisting
Untuk membuat bekisting harusnya dibuat suatu
perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik ini akan menghasilkan suatu
kebutuhan akan kayu yang paling efisien. Pada bagian kayu yang menopang beban
yang tidak besar, dapat digunakan jenis kayu yang sesuai. Kayu juga
jangan sampai memikul beban melebihi kapasitasnya karena akan membuat
kayu lebih cepat rusak. Kayu sebagai penopang beban akan direncanakan cukup
memadai . Potongan-potongan kayu atau panel kayu akan direncanakan seseragam
mungkin agar mengurangi pemotongan yang tidak efisien.
B. Metode Bekisting
Termasuk dalam metode bekisting ini adalah teknik
untuk fabrikasi, memasang, membongkar, dan memasang kembali. Fabrikasi harusnya
juga direncanakan dengan baik. Potongan kayu atau panel kayu harus dipotong
sedemikian sisa material yang tidak terpakai atau waste sesedikit mungkin.
Pemasangan kayu juga harus direncanakan gampang dibongkar agar kayu tidak cepat
rusak. Pembongkaran bekisting harus dilakukan hati-hati agar kayu tidak cepat
rusak sehingga umur pemakaian kayu dapat lebih panjang.
C. Reuse
Maksudnya adalah potongan kayu harus semaksimal
mungkin dapat digunakan kembali. Potongan kayu yang rusak harus dicek apakah
dapat dipergunakan kembali untuk ukuran yang lebih kecil dengan memotong bagian
kecil dari potongan kayu tersebut. Begitu juga dengan panel kayu plywood.
D. Menggunakan Kayu Mutu Tinggi
Saat ini banyak tersedia kayu dengan mutu lebih
tinggi dan lebih tahan lama. Kayu tersebut tentu tidak gampang rusak. Sehingga
dapat digunakan berulang kali dengan umur pemakaian yang lebih lama. Hampir
semua produsen sistem bekisting seperti PCH, PERI, MESA, Ulma, dll memproduksi
kayu ini. Walaupun biaya lebih mahal, namun dengan efisiensi pemakaian yang
tinggi, tentu berpeluang untuk menjadi lebih murah secara keseluruhan.
E. Menggunakan Sistem Precast
Sistem precast adalah sistem pengecoran beton
yang dilakukan di tempat yang lain, dimana beton tersebut kemudian baru
dipasang ke lokasi struktur yang direncanakan. Sistem precast akan membuat
penggunaan bekisting sangat irit. Hal ini disebabkan karena tidak dilakukan
pembongkaran bekisting atau sedikit sekali dilakukan pembongkaran bekisting.
Akibatnya bekisting menjadi sangat awet terlebih dengan perawatan yang memadai.
F. Menggunakan Plywood yang Dilapisi Polyfilm
Berdasarkan ada tidaknya lapisan pelindung
permukaan, plywood dibagi atas dua jenis yaitu yang dilapisi oleh polyfilm dan
yang tidak dilapisi polyfilm. Plywood yang dilapisi polyfilm memiliki keawetan
yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan berulang kali dan lebih lama dibandingkan
yang tidak dilapisi polyfilm.
G. Perawatan Material Kayu
Kayu yang ada baik dalam bentuk stok maupun yang
telah terpakai akan memiliki umur yang lebih panjang apabila dirawat dengan
baik. Kayu sebaiknya dilindungi dari cuaca karena perubahan cuaca akan membuat
kayu cepat lapuk.Perlindungan kayu terhadap cuaca dapat dilakukan dengan
menempatkan kayu pada daerah terlindung dari panas matahari dan hujan misalnya
dalam gudang atau melindungi tumpukan kayu dengan menggunakan terpal.
H. Pengawetan Material Kayu
Pada bagian tertentu kayu bekisting seperti balok
pikul, pada dasarnya menjadi bagian yang paling sering digunakan dan tidak
mengalami kerusakan akibat proses bongkar pasang bekisting (mekanis). Balok
pikul mungkin menjadi rusak hanya karena faktor cuaca ataupun faktor
non-mekanis. Untuk itu dapat dilakukan pengawetan kayu bagian tertentu dari
bekisting agar kayu lebih tahan lama. Pengawetan dapat dilakukan dengan
merendam kayu ke dalam cairan khusus.
I. Melakukan Redesign
Salah satu redesign yang menghasilkan penghematan
kayu yang cukup besar adalah dengan melakukan redesign terhadap sistem pelat
lantai. Secara konvensional, sistem pelat lantai dan bekistingnya akan terdiri
dari bekisting pelat dan tulangan bawah lantai. Sistem tersebut dapat
diredesign dengan menggunakan material pengganti spandeck, smartdeck, bondeck,
dan sejenisnya. Material tersebut telah secara cerdas mengganti kebutuhan
bekisting pelat dan tulangan beton pelat lantai sekaligus. Redesign lain yang
berpotensi sering dapat dilakukan adalah dengan mengganti elemen
struktural listplank yang kemudian akan berfungsi sebagai penutup plafon,
dengan sistem plafond. Hal ini berarti tidak diperlukan lagi listplank sebagai
struktur. Sistem struktur listplank akan diredesign menjadi elemen
non-struktural.
J. Menggunakan Material Lain
Saat ini sudah mulai banyak dijumpai sistem
bekisting tertentu yang sudah tidak menggunakan material kayu. Di Indonesia
umumnya digunakan baja dalam bentuk pelat atau bentuk lain. Sistem bekisting
kolom MESA atau disebut Adjustable steel faced column form merupakan bekisting
yang menggunakan material baja. Sama sekali tidak menggunakan kayu dan sangat
tahan lama hingga 400 kali pakai. Dengan jumlah kali pakai sangat sangat
tinggi, tentu secara ekonomis akan lebih hemat.